Tanggal Rilis | : | 1 Juli 2014 |
Ukuran File | : | MB |
Abstraksi
- Pada Juni 2014 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,94 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
108,71. Dari 82 kota IHK, tercatat 76 kota tercatat inflasi dan 6 kota tercatat inflasi negatif (deflasi). Inflasi tertinggi
tercatat di Ternate (Provinsi Maluku Utara) 1,29 persen dengan IHK 114,28 dan terendah terjadi di Tual (Provinsi
Maluku) 0,06 persen dengan IHK 113,36. Sedangkan inflasi negatif (deflasi) terbesar tercatat di Maumere (Provinsi NTB)
0,72 persen dengan IHK 110,93 dan terkecil terjadi di Pematang Siantar (Provinsi Aceh) 0,09 peren dengan IHK 105,04.
- Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks kelompok bahan makanan 3,82 persen; kelompok kesehatan 0,54
persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,07 persen serta kelompok sandang 0,03
persen serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan secara keseluruhan tercatat 0,01 persen.
- Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar dalam menahan laju deflasi adalah cakalang; kangkung; layang;
bawang merah; rambe; teri; minyak goreng; jantung pisang; cumi-cumi serta ekor kuning.
Komoditas yang memberikan sumbangan negatif terbesar adalah telepon seluler; pisang; beras; apel; daun pakis/paku;
papan; sabun detergen bubuk/cair; pepaya; semen serta lemari makanan.
- Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu (Provinsi Sulteng)
dan Kota Kendari masing-masing 0,94 persen.
- Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juni) 2014 sebesar 0,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 4,21 persen.