Tanggal Rilis | : | 1 September 2014 |
Ukuran File | : | MB |
Abstraksi
- Pada Agustus tahun 2014 di Kota Kendari, tercatat inflasi negatif (deflasi) sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 110,57. Dari 82 kota IHK, 66 kota tercatat inflasi dan 16 kota teratat deflasi. Inflasi tertinggi
tercatat di Tanjung Pandan (Provinsi Bengkulu) 1,98 persen dengan IHK 121,24 dan terendah tercatat di Banjarmasin
(Provinsi Kalmantan Timur) 0,02 persen dengan IHK 111,63. Sedangkan deflasi terbesar tercatat di Ternate (Provinsi
Maluku Utara) 1,02 persen dengan IHK 116,00 dan terkecil di Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur) 0,01 persen
dengan IHK 115,17.
- Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok bahan makanan 1,06 persen; kelompok sandang 0,61
persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,01 persen. Sedangkan kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan serta kelompok kesehatan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,55 persen; 0,24 persen; 0,16
persen dan 0,01 persen.
- Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah baju muslim; cabai rawit; kacang panjang; sawi hijau;
pisang; bawang merah; jantung pisang; bayam; kangkung serta layang.
- Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tarif listrik; kembung; teri; angkutan udara; blus; ekor
kuning; cakalang; rambe; celana dalam pria serta celana panjang jeans.
- Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, 4 kota tercatat deflasi dan 7 kota tercatat inflasi. Deflasi tertbesar tercatat di
Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 0,52 persen dengan IHK 109,59. dan deflasi terkecil tercatat di Kendari (Provinsi
Sulawesi Tenggara) 0,11 persen dengan IHK 110,57. Sementara inflasi tertinggi tercatat di Baubau (Provinsi Sulawesi
Tenggara) 1,50 persen dengan IHK 116,21.
- Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Agustus) 2014 sebesar 2,23 persen dan tingkat inflasi tahun ke
tahun (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) sebesar 0,31 persen.