Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2014 |
Ukuran File | : | MB |
Abstraksi
- Pada September tahun 2014 di Kota Kendari, tercatat inflasi negatif (deflasi) sebesar 0,13 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,43. Dari 82 kota IHK, 64 kota tercatat inflasi dan 18 kota teratat deflasi. Inflasi
tertinggi tercatat di Pangkal Pinang (Provinsi Babel) 1,29 persen dengan IHK 114,82 dan terendah tercatat di Gorontalo
(Provinsi Gorontalo) 0,03 persen dengan IHK 109,62. Sedangkan deflasi terbesar tercatat di Tual (Provinsi Maluku) 0,89
persen dengan IHK 117,57 dan terkecil di Kudus (Provinsi Jawa Timur) 0,03 persen dengan IHK 119,09.
- Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok bahan makanan 1,62 persen; kelompok sandang 0,51
persen; kelompok kesehatan 0,05 persen serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen.
Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,93 persen; 0,39
persen serta 0,26 persen.
- Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cakalang; kembung/gembung; bawang merah;
bandeng/bolu; ayam hidup; rambe; ekor kuning; asam; teri dan cumi-cumi.
- Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar tarip listrik; bahan bakar rumahtangga; tukang bukan
mandor; terong panjang; bayam; minyak goreng; bimbingan belajar; gaun/terusan; kangkung serta kacang panjang.
- Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, 7 kota tercatat deflasi dan 4 kota tercatat inflasi. Deflasi tertbesar tercatat di
Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,77 persen dengan IHK 115,31. dan deflasi terkecil tercatat di Manado (Provinsi
Sulawesi Utara) 0,03 persen dengan IHK 110,90. Sementara inflasi tertinggi tercatat di Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat)
0,71 persen dengan IHK 112,54.
- Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-September) 2014 sebesar 2,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke
tahun (September 2014 terhadap September 2013) sebesar 1,05 persen.