Inflasi Kota Kendari Bulan Februari 2014 Sebesar -0,97 Persen
Jadwal Rilis :
Hit :
Abstraksi
- Pada Februari 2014 terjadi inflasi negatif (deflasi) sebesar 0,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
107,45. Dari 82 kota IHK, tercatat 27 kota mengalami inflasi negatif dan 55 kota mengalami inflasi. Deflasi terbesar
terjadi di Sibolga 2,43 persen dengan IHK 111,00 dan terkecil terjadi di Tanjung dan Balikpapan masing-masing 0,18
persen dengan IHK 109,80 dan 111,96. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Pontianak 2,73 persen dengan IHK 114,83
dan terendah terjadi di Probolinggo dan Bandar Lampung masingmasing 0,02 persen dengan IHK 112,25 dan 110,10..
- Inflasi negatif terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok bahan
makanan 3,92 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,30 persen serta kelompok perumahan, air,
listrik, gas, dan bahan bakar 0,23 persen. Sedangkan kelompok yang megalami kenaikan indeks yaitu: kelompok
kesehatan 0,40 persen; kelompok sandang 0,38 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,12 persen serta
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen.
- Komoditas yang memberikan sumbangan negatif terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah kembung/gembung;
cabai rawit; cakalang; telepon seluler; bawang merah; tembang; kacang panjang; terong panjang; kangkung serta
jantung pisang.
- Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah bahan bakar rumah tangga; kontrak rumah;
angkutan udara; pakaian bayi; rekreasi; hand body lotion; gaun/terusan; kemeja pendek; layang/benggol serta bayam.
- Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, lima kota mengalami inflasi negatif. Inflasi negatif terbesar terjadi di Baubau
sebesar 1,43 persen diikuti Gorontalo sebesar 0,98 persen; Kendari sebesar 0,97 persen; Palu sebesar 0,72 persen
serta Manado 0,23 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2014 sebesar -0,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari
2014 terhadap Februari 2013) sebesar 5,54 persen.